ASCII (American Standard
Code for Information Interchange) adalah sebuah standar internasional dalam
kode huruf dan simbol seperti Hex dan Unicode tetapi ASCII lebih bersifat
universal. ASCII Code digunakan oleh komputer dan alat komunikasi lain untuk
menunjukkan teks. Kode ASCII memiliki komposisi bilangan biner sebanyak 8 bit.
Dimulai dari 0000 0000 hingga 1111 1111. Total kombinasi yang dihasilkan
sebanyak 256, dimulai dari kode 0 hingga 255 dalam sistem bilangan Desimal.
Secara umum ASCII Code dikategorikan menjadi 3 kelompok, yaitu:
1. ASCII non-printing control characters charts: Adalah karakter dari angka 0 sampai 31
2. ASCII printing character: Merupakan karakter dari angka 32 hingga 127
3. Extended ASCII printing characters: Merupakan karakter yang dimulai dari angka 128 sampai dengan 255
Secara umum ASCII Code dikategorikan menjadi 3 kelompok, yaitu:
1. ASCII non-printing control characters charts: Adalah karakter dari angka 0 sampai 31
2. ASCII printing character: Merupakan karakter dari angka 32 hingga 127
3. Extended ASCII printing characters: Merupakan karakter yang dimulai dari angka 128 sampai dengan 255
Beberapa aplikasi
menggunakan data yang bukan hanya bilangan tetapi juga huruf dari alfabet dan
karakter khusus lainnya. Data semacam ini disebut dengan data alfanumerik dan
mungkin dapat ditunjukkan dengan kode numerik. Jika bilangan-bilangan
dimasukkan dalam data, maka bilangan-bilangan tersebut juga dapat ditunjukkan dengan
kode khusus.
Set karakter alfanumerik
secara khusus mencakup 26 huruf alfabet (termasuk huruf besar dan huruf kecil),
angka dalam digit sepuluh desimal, dan sejumlah simbol seperti +, =, *, $, …,
dan !. Dua kode alfabet yang paling umum dipakai adalah ASCII (American
Standard Code for Information Interchange) dan EBCDIC (Extended Binary Coded
Decimal Interchange Code). ASCII merupakan kode 7-bit dan EBCDIC berupa kode 8-
bit. Jika suatu komputer menangani 8-bit (1-byte) kode lebih efisien, versi 8-bit,
disebut dengan ASCII-8 juga telah dikembangkan. Selain itu ada juga beberapa
kode spesial didalam penambahan set karakter alfanumerik. Kode simpanan ini
digunakan sebagai signal komunikasi dalam aplikasi dimana data transfer terjadi
antara komputer yang dihubungkan melalui baris komunikasi.
Misalnya, LF (line feed) dan CR (carriage return) dihubungkan dengan
printer, BEL digunakan untuk mengaktifitaskan bell; ACK (acknowledge), NAK
(negative acknowledge), dan DLE (data link escape) berupa signal yang dapat
diubah dalam baris komunikasi. Bagi yang sudah cukup lama berkecimpung di dunia
komputer, pasti pernah bekerja dengan ‘kode ASCII’. Dan bagi yang bekerja
dengan mesin-mesin mainframe IBM, pasti pernah menjumpai ‘kode EBCDIC’ (dibaca:
eb-si-dik). Di luar ASCII dan EBCDIC, besar kemungkinan anda paling tidak
pernah mendengar istilah-istilah lain seperti berikut ini: ISO-8859-1, UCS-2,
UTF-8, UTF-16, atau windows-1252. Kode-kode apakah itu? ASCII, EBCDIC,
ISO-8859-x, UCS-2, UTF-x, dan windows-x merupakan sebagian dari kumpulan
character set (set karakter) yang ada di dunia komputer. Sistim Binary Coded
Decimal (BCD): Sebelum ASCII dan EBCDIC berkembang terlebih dahulu dikembangkan
Binary Coded Decimal (BCD).
Metode ini awalnya digunakan
pada komputer mainframe IBM. Pada grup ini karakter diwakili oleh 64 – ( 26)
lambang. Dengan kode ini, setiap huruf/angka diberikan kode yang terdiri dari
enam bit, dua untuk zone dan empat untuk angka. Huruf A sampai dengan I
diberikan tanda 11 pada tempat zone. Karena A adalah huruf pertama dalam
kelompok ini, maka kodenya adalah: 0001, B sebagai huruf kedua dengan kode:
0010, C adalah 0011 dan seterusnya. Dengan perkataan lain, zone bit yang
mempunyai formasi 11 harus juga disertakan pada kode lengkap masing-masing pada
grup ini. Grup alfabetik kedua adalah J hingga R, ditetapkan kode awalnya 10,
yang juga posisi masingmasing huruf ditentukan oleh angkanya masing-masing.
Huruf S hingga Z dibentuk dengan menambahkan angka bit 0010 hingga 1001
berurutan pada kode 01 dimana pada grup ini hanya ada delapan huruf.
Angka-angka 0 hingga sembilan diberikan kode 00 di depannya diikuti oleh angka
itu sendiri dalam sistim binary. Angka 0 (nol) harus dibedakan dengan tanda
kosong (spasi) guna mempermudah cara penggunaan kode.
Sistim Extended Binary Coded
Decimal Interchange Code (EBCDIC): EBCDIC merupakan set karakter yang merupakan
ciptaan dari IBM. Salah satu penyebab IBM menggunakan set karakter di luar
ASCII sebagai standar pada komputer ciptaan IBM adalah karena EBCDIC lebih
mudah dikodekan pada punch card yang pada tahun 1960-an masih jamak digunakan.
Penggunaan EBCDIC pada mainframe IBM masih terbawa hingga saat ini, walaupun
punch card sudah tidak digunakan lagi. Seperti halnya ASCII, EBCDIC juga
terdiri dari 128 karakter yang masing-masing berukuran 7-bit. Bila menggunakan
ukuran 8-bit maka karakternya menjadi 256 – (28). Hampir semua karakter pada
ASCII juga terdapat pada set karakter EBCDIC.
Sistim
American Standard Code for Information Interchange (ASCII): ASCII dan EBCDIC
merupakan cikal bakal dari set karakter lainnya. ASCII merupakan set karakter
yang paling umum digunakan hingga sekarang. Set karakter ASCII terdiri dari 128
– (27) buah karakter yang masing-masing memiliki lebar 7-bit atau gabungan
tujuh angka 0 dan 1, dari 0000000 sampai dengan 1111111. Mengapa 7-bit? Karena
komputer pada awalnya memiliki ukuran memori yang sangat terbatas, dan 128
karakter dianggap memadai untuk menampung semua huruf Latin dengan tanda
bacanya, dan beberapa karakter kontrol. ASCII telah dibakukan oleh ANSI
(American National Standards Institute) menjadi standar ANSI X3.4-1986. Adapun
kode-kode pada sistim-sistim tersebut di atas dapat dilihat pada tabel di balik
halaman ini:
Décimal Octal
Hex Binaire Caractère
------- ----- --- --------
------
000 000 00
00000000 NUL (Null char.)
001 001 01
00000001 SOH (Start of Header)
002 002 02
00000010 STX
(Start of Text)
003 003 03
00000011 ETX (End of Text)
004 004 04
00000100 EOT (End of Transmission)
005 005 05
00000101 ENQ (Enquiry)
006 006 06
00000110 ACK (Acknowledgment)
007 007 07
00000111 BEL (Bell)
008 010 08
00001000 BS (Backspace)
009 011 09
00001001 HT (Horizontal Tab)
010 012 0A 00001010 LF
(Line Feed)
011 013 0B
00001011 VT (Vertical Tab)
012 014 0C
00001100 FF (Form Feed)
013 015 0D
00001101 CR (Carriage Return)
014 016 0E
00001110 SO (Shift Out)
015 017 0F
00001111 SI (Shift In)
016 020 10
00010000 DLE (Data Link Escape)
017 021 11
00010001 DC1 (XON)(Device Control 1)
018 022 12
00010010 DC2 (Device Control 2)
019 023 13
00010011 DC3 (XOFF)(Device Control 3)
020 024 14
00010100 DC4 (Device Control 4)
021 025 15 00010101
NAK (Negative Acknowledgement)
022 026 16
00010110 SYN (Synchronous Idle)
023 027 17
00010111 ETB (End of Trans. Block)
024 030 18
00011000 CAN (Cancel)
025 031 19
00011001 EM (End of Medium)
026 032 1A
00011010 SUB (Substitute)
027 033 1B
00011011 ESC (Escape)
028 034 1C
00011100 FS (File Separator)
029 035 1D
00011101 GS (Group Separator)
030 036 1E
00011110 RS (Request to Send
031 037 1F
00011111 US (Unit Separator)
032 040 20
00100000 SP (Space)
033 041 21
00100001 ! (exclamation mark)
034 042 22
00100010 " (double quote)
035 043 23
00100011 # (number sign)
036 044 24
00100100 $
(dollar sign)
037 045 25
00100101 % (percent)
038 046 26
00100110 & (ampersand)
039 047 27
00100111 ' (single quote)
040 050 28
00101000 (
(buka kurung)
041 051 29
00101001 )
(tutup kurung)
042 052 2A
00101010 * (asterisk)
043 053 2B
00101011 + (plus)
044 054 2C
00101100 , (comma)
045 055 2D
00101101 - (minus or dash)
046 056 2E
00101110 . (dot)
047 057 2F
00101111 / (forward slash)
048
060 30 00110000 0
049 061 31
00110001 1
050 062 32
00110010 2
051 063 33
00110011 3
052 064 34
00110100 4
053 065 35
00110101 5
054 066 36
00110110 6
055 067 37
00110111 7
056 070 38
00111000 8
057 071 39
00111001 9
058 072
3A 00111010 :
(colon)
059 073 3B
00111011 ; (semi-colon)
060 074 3C
00111100 < (less than sign)
061 075 3D
00111101 = (equal sign)
062 076
3E 00111110 >
(greater than sign)
063 077 3F
00111111 ? (question mark)
064 100 40
01000000 @ (AT symbol)
065 101 41
01000001 A
066 102 42
01000010 B
067 103 43
01000011 C
068 104 44
01000100 D
069 105 45
01000101 E
070 106 46
01000110 F
071 107 47
01000111 G
072 110 48
01001000 H
073 111 49
01001001 I
074 112 4A
01001010 J
075 113 4B
01001011 K
076 114
4C 01001100 L
077 115 4D
01001101 M
078 116 4E
01001110 N
079 117 4F
01001111 O
080 120 50
01010000 P
081 121 51
01010001 Q
082 122 52
01010010 R
083 123 53
01010011 S
084 124 54
01010100 T
085 125 55
01010101 U
086 126 56
01010110 V
087 127 57
01010111 W
088 130 58
01011000 X
089 131 59
01011001 Y
090 132 5A
01011010 Z
091 133 5B
01011011 [ (left opening bracket)
092 134 5C
01011100 \ (back slash)
093 135 5D
01011101 ] (right closing bracket)
094 136 5E
01011110 ^ (caret cirumflex)
095 137 5F
01011111 _ (underscore)
096 140 60
01100000 `
097 141 61
01100001 a
098 142 62
01100010 b
099 143 63
01100011 c
100 144 64
01100100 d
101 145 65
01100101 e
102 146 66
01100110 f
103 147 67
01100111 g
104 150 68
01101000 h
105 151
69 01101001 i
106 152 6A
01101010 j
107 153 6B
01101011 k
108 154 6C
01101100 l
109 155 6D
01101101 m
110 156 6E
01101110 n
111 157 6F
01101111 o
112 160 70
01110000 p
113 161 71
01110001 q
114 162 72
01110010 r
115 163 73
01110011 s
116 164 74
01110100 t
117 165 75
01110101 u
118 166 76
01110110 v
119 167 77
01110111 w
120 170 78
01111000 x
121 171 79
01111001 y
122 172 7A
01111010 z
123 173 7B
01111011 { (left opening brace)
124 174 7C
01111100 | (vertical bar)
125 175 7D
01111101 } (right closing brace)
126 176 7E
01111110 ~ (tilde)
127 177 7F
01111111 DEL (delete)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar